Cara budidaya cacing tanah ternyata sangat sederhana. Kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu peluang usaha karena biasanya hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan.
Dibalik bentuknya yang mungkin menjijikkan, cacing tanah juga sering dimanfaatkan dalam bidang farmasi, terutama sebagai pengobatan. Jadi jangan salah jika budidaya jenis cacing ini punya potensi profit yang menjanjikan.
Nah, bagi yang tertarik untuk membudidayakannya bisa simak tips dan pembahasan langkah-langkahnya berikut ini.
Tahapan Cara Budidaya Cacing Tanah yang Benar
Layaknya kegiatan budidaya pada umumnya, diperlukan persiapan tempat budidaya, pemilihan bibit, menebar bibit, perawatan hingga masa panen. Meskipun kelihatannya mudah, agar budidaya berhasil dan bisa panen dengan maksimal maka ikuti penjelasan berikut:
- Menyiapkan Media Ternak
Media ternak tidak perlu berukuran besar, Anda bisa memakai kotak box bekas dengan ukuran sekitar 90 x 50 x 36 centi yang diisi dengan tanah lembab. Gunakan jenis tanah humus karena mengandung nutrisi yang baik untuk cacing.
Isi box tersebut dengan tanah hingga setinggi 5 sampai 10 cm. Lalu letakkan di tempat teduh, jangan terpapar sinar matahari langsung karena bisa menyebabkan media tanam rusak dan kering.
- Menyiapkan Bibit Berkualitas
Hasil budidaya yang berkualitas tentu sangat tergantung dari jenis bibitnya. Anda harus menyiapkan bibit berkualitas unggul, misalnya dari varietas Pheretima, Perionyx dan Lumbricus
Lumbricus rubellus paling disarankan untuk pemula karena vitalitasnya sangat baik dan bisa dibudidayakan dengan mudah. Jenis cacing tersebut juga bisa menghasilkan banyak telur dan kascing. Berikut cara memperbanyak bibit:
- Siapkan kotak box untuk media perkembangbiakan bibit yang telah dipilih
- Beri makan berupa sayur atau daun-daun kering secara rutin
- Lakukan perawatan hingga 2 bulan, kemudian pindahkan ke media yang lebih besar
- Idealnya, letakkan 50-100 bibit untuk setiap kotak box agar tidak terlalu padat
- Tahap Pemindahan Bibit
Setelah bibit cacing melalui proses perkembangbiakan maka selanjutnya bisa dipindah ke media tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit cacing:
- Menjaga kelembaban tanah dengan menyiram dengan air secukupnya.
- Menjaga PH media ternak tetap dalam kisaran normal, yaitu 5,5 sampai 7,5. Jika sudah melakukan pengukuran ini maka bibit bisa langsung ditebar ke media ternak.
- Lakukan pemeriksaan secara rutin setiap 3 jam sekali untuk hari pertama. Apabila cacing bergerak-gerak dan seperti ingin keluar dari tanah, kemungkinan besar karena PH tidak cocok dan membuat cacing merasa kurang nyaman.
- Tahap Pemeliharaan
Agar cara budidaya cacing tanah ini berhasil maka lakukan pemeliharaan dengan tepat untuk menjaga kualitas tumbuh kembangnya. Dalam melakukan pemeliharaan bisa memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Memberi pakan
Melakukan pemberian pakan secara rutin, lebih disarankan memberi kotoran hewan ternak seperti kerbau dan sapi. Boleh juga memberi pakan organik berupa sayuran dan sisa buah-buahan.
- Mengganti media tanah
Jangan lupa untuk rutin mengganti media tanah, paling tidak sebulan sekali. Tujuannya untuk menjaga kesuburan tanah dan agar cacing tetap mendapatkan nutrisi dari tanah baru.
- Mengendalikan hama penyakit
Budidaya cacing tanah juga harus mengendalikan hama dan penyakit. Hama yang menyerang seperti semut dan serangga yang bisa menyebabkan gagal panen
Setelah melalui serangkaian tahapan di atas maka cacing tanah dapat dipanen dalam waktu 3 sampai 5 bulan. Pemanenan sangat mudah, Anda bisa mendekatkan lampu atau sumber cahaya da cacing akan keluar dengan sendirinya. mudah sekali bukan cara budidaya cacing tanah ini?