Kini Anda dapat belajar bagaimana cara budidaya kroto yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Salah satu media yang digunakan untuk budidaya kroto ini yaitu paralon dan toples. Sehingga, kedua media pengembangbiakan kroto ini dirasa lebih hemat biaya.
Memang, permintaan kroto di pasaran sendiri cukup tinggi. Ada beberapa fungsi dari kroto atau larva semut ini. Pertama, kroto ini digunakan sebagai bahan pakan hewan, seperti burung kicau atau ikan hias. Namun, kroto juga dapat dijadikan sebagai campuran obat herbal alternatif.
Pasalnya, kandungan dari kroto ini cukup tinggi. Mengingat permintaan kroto di pasaran cukup tinggi, maka Anda dapat beralih profesi sebagai pembudidaya kroto. Untuk itu, Anda harus paham betul bagaimana cara membudidayakan kroto dengan media paralon dan toples.
Tutorial Singkat Cara Budidaya Kroto Menggunakan Paralon dan Toples
Kroto atau larva semut ini memang memiliki harga jual sangat tinggi. Sebab, kroto ini memiliki manfaat cukup banyak. Maka tak heran kini banyak orang mulai mempelajari bagaimana cara membudidayakan kroto untuk memenuhi permintaan pasar.
Perlu Anda ketahui, ada banyak media yang digunakan untuk membudidayakan kroto. Salah satunya adalah paralon dan toples. Maka dari itu, ini dia panduan cara membudidayakan kroto menggunakan paralon dan toples. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Mempersiapkan Tempat Budidaya
Langkah pertama, persiapkan tempat yang digunakan sebagai media budidaya. Apabila Anda menggunakan paralon, maka potong paralon berukuran tidak lebih dari 50 cm. Lapisi bagian bawah paralon dengan plastik.
Lalu, olesi bagian luar paralon dengan oli. Tujuannya agar semut rangrang tidak keluar dari sarang. Jika menggunakan toples, maka lubangi dinding toples sebagai aliran udara. Lalu, tutup toples hingga rapat.
- Mempersiapkan Semut Rangrang untuk Dibudidayakan
Langkah kedua, siapkan semut rangrang yang akan Anda budidayakan. Pastikan dalam satu koloni, terdapat ratu semut rangrang, semut prajurit, semut pejantan, dan semut pekerja. Tujuannya agar dalam satu koloni dapat menghasilkan kroto terbanyak.
Setelah jenis koloni semut rangrang dirasa lengkap, maka pindahkan ke paralon atau toples sebagai media budidaya kroto. Cara budidaya kroto di tahap ini dirasa sangat sulit. Anda harus berhati-hati saat memindah agar semut tidak mengalami stres atau mati.
Anda dapat menggunakan alat khusus, seperti sarung tangan untuk memindahkan satu koloni semut rangrang. Jika menggunakan media pipa paralon, tutup menggunakan plastik yang dilumuri oli. Jika menggunakan toples, tutup toples hingga rapat.
- Pemberian Pakan Semut Rangrang
Langkah ketiga, Anda harus memberikan pakan untuk koloni semut rangrang secara teratur. Ada berbagai pilihan pakan semut rangrang, mulai dari jenis ulat, serangga, hingga tulang ayam atau tulang sapi.
Pemberian pakan ini harus teratur agar semut rangrang terus memproduksi larva telur atau kroto. Selain itu, Anda dapat memberikan asupan buah-buahan atau air gula sebagai alternatif pakan semut rangrang.
- Proses Panen Kroto atau Larva Semut Rangrang
Langkah keempat, Anda dapat memanen kroto atau larva semut rangrang jika memasuki usia budidaya sekitar 15 sampai 20 hari. Perlu Anda ketahui, tidak semua kroto atau larva telur semut rangrang ini dapat dipanen.
Anda harus melihat kondisi kroto terlebih dahulu. Jika sarang telah penuh dan warna fisik kroto berwarna putih tulang, maka silahkan keluarkan dari sarangnya. Anda harus berhati-hati dalam mengeluarkan kroto dari sarang agar tidak melukai semut rangrang.
Kroto adalah larva semut rangrang yang digunakan sebagai pakan hewan. Selain itu, kroto juga dapat dijadikan salah satu bahan obat herbal yang kaya akan manfaat. Untuk itu, permintaan kroto ini sangat meningkat tajam. Oleh karena itu, Anda dapat belajar cara budidaya kroto untuk menambah penghasilan.